Masih saja aku merindukanmu, merindukan
kamu yang dulu. Merindukan tiap detak waktu yang kita lalui bersama, candu dan
bahagia. Tiap detak waktu yang aku dan kamu isi dengan saling mengisi. Tiap detak
waktu yang terlewati dengan berbagi, tawa dan lara. Aku selalu merindukan itu.
Aku pikir rindu itu indah, aku pikir
rindu itu bahagia, ternyata baru ku sadari ada rindu dalam rasa yang lain,
sakit. Ada rindu dalam wujud lain, air mata. Rindu yang tak akan pernah
terbalas, rindu yang tak akan pernah terpuaskan, karena cuma aku yang rindu,
kamu tidak.
0 komentar :
Posting Komentar