IMAH - Internet MAHal -___-
Rabu, 31 Oktober 2012
600 MB satu bulan ?
Ciyus? Cungguh? Cumpah? Miapah?
Hahahaha tewas :”|
15 menit browsing sudah habis 160MB.
INTERNET MAHAL … !!!
KEMBALIKAN
PAKET UNLIMITED … !!!
Yully-19 tahun. Korban mahalnya tarif
internet.
Diposting oleh Yully Aswita di 14.55 0 komentar
Kipas Kecil Ku
30 Oktober 2012
Ku sentuh kipas kecil itu, ku nyalakan. Lalu mencari kenyamanan dan
kesejukan. Malam ini terasa gerah, yah cuaca memang sedang berubah-ubah. Tapi
sayang, kenangan, ingatan, perasaan itu, belum berubah. Hal-hal kecil yang ku
lakukan, bisa saja dengan tiba-tiba menghadiahi ku ingatan, kenangan, tentang
kamu pastinya.
Seperti kipas kecil ini contohnya, dalam hening dan gerahnya malam ,dia
menghadirkan semua perbincangan-perbincangan masa lalu, menghadirkan kamu. Yah,
mengahdirkan kamu.
“ay, aku ngga
enak badan”
“loh, kamu
sakit? Sakit apa?
“masuk
anjing”
“ckckck,
masuk angin sayang. Kamu tidur pakai kipas angin ya” tanyamu dengan lembut.
Yah, lembut. Aku ingat itu.
Lembut.
Perhatianmu lembut. Tuturmu lembut.
“gimana kamu, masih masuk kucing?”.
Terhenyak dengan tanyamu seperti ini. Kamu tidak mengucapkan nama
binatang yang ku sebut. Tuturmu lembut. Aku selalu mengagumi bagaimana caramu
berbicara dengan ku
Aku selalu di hadiahi tentang kamu, tentang masalalu, dan kali ini,
dari kipas kecilku.
Lalu, dimana kesempatanku untuk melupakanmu ?
Jika semua, masih menceritakan tentang mu? ♥
Diposting oleh Yully Aswita di 14.43 0 komentar
25 Okt '12
“aku juga ingin seperti
mantanmu, yang masih bisa temenan sama kamu”
Mungkin kamu lupa pernah mengucap ini, tapi aku
ingat.
Aku ingat, dan aku tetap merasa bersalah.
Tak saling memberi kabar, tak saling sapa menyapa,
bukan berarti bermusuhan. Bukan bukan berarti
kamu telah terlupakan.
Bagaimanapun, Aku tetaplah orang yang sama dan kita
pernah punya cerita.
Hanya caraku yang berbeda.
Biarkan aku, berbicara lewat doa.
Diposting oleh Yully Aswita di 14.42 0 komentar
R I N D U
Rabu, 24 Oktober 2012
Rindu, rasanya pilu.
Rapuh, tak punya daya untuk berpura-pura tangguh.
Tak punya
daya untuk menyeka, bahwa aku, merindukanmu.
Diposting oleh Yully Aswita di 20.30 0 komentar
14 Oktober 2012
Tadi malam rasanya begitu sepi.
Sepi. Sepi. Sepi dan sepi.
Tiba-tiba kamu sms.
Entah kau merasakan hal yang
sama atau tidak, aku tidak peduli.
Yang aku selalu terapkan dalam
pikiranku adalah
“kamu sudah bahagia, dan aku pun
harus bahagia”
Karena memang begitulah
seharusnya. J
Munafik kalau ini tidak sakit, tapi aku rasa memang ini yang terbaik.
Toh, Hidup ini cuma perputaran
kan?
“ternyata
emang sakit tapi harus move on, kalau dia bisa kita juga harus bisa :)”
Semangat untuk melupakanku, semangat !
J
Diposting oleh Yully Aswita di 20.28 0 komentar
Perahu Kertas Ku
Minggu, 21 Oktober 2012
Tak ada suasana yang paling menyenangkan kecuali bau
tanah basah di sepenggal sore hari.
Sehabis hujan deras, matahari mulai memancarkan
panasnya lagi, kilauan air bekas hujan tertimpa sinar matahari, seperti
kebahagian yang datang setelah duka. Suasana yang terlalu sayang untuk di
lewatkan.
What can I do
for this moment ?
*Criiiiiiiing, main kapal-kapalan di selokan depan
rumah :D
Di depan rumah ada selokan yang alirannya itu ke
sungai yang ga jauh dari rumah. Selokannya sih bersih, airnya juga gak ada. Tapi
biasanya, sehabis hujan, airnya jernih dan ngalir. Dan aku ga mau nyia-nyiain
moment kaya gini.
Buru-buru masuk ke rumah, ambil selembar kertas,
lipat-lipat, and Tadaaaa, Jadilah Perahu kertas Ku.
Yah, ala-ala Kuggy Karmachameloun yang sok-sok jadi
agen Neptunus, aku tulis deh di perahu a wish, yang isinya, jeng jeng jeng …
“Semoga kita berhenti saling menyakiti satu sama lain”
Perlahan tapi pasti, aku hanyutkan perahunya.
Bergerak, menjauh, mengikuti aliran air…
And do you know what happen ?
Perahu ku, perahu ku, perahu ku……
KARAM
!!!! ,
Sekitar 1
meter dari posisi awal ku hanyutkan. -_-
Gak ada bakat deh jadi sih Kuggy Kuggy itu, tapi lain kali
masih boleh di coba. Pantang menyerah.
Diposting oleh Yully Aswita di 14.01 0 komentar
Kamis, 11 Oktober 2012
Untuk setiap kesakitan yang
disimpan sendiri
Untuk setiap kesakitan yang
tidak bisa diungkapkan
Tiba tiba semua hampa
Tiba tiba semangat itu menguap,
mimpi itu lenyap.
Kesakitan, penyesalan, rasa
bersalah, amarah, ketidakpercayaan
Keraguan, rindu yang sangat
menyiksa
Semua satu persatu menonjolkan
siapa dirinya
Mereka berkecamuk dalam hati
yang kian lama kian meretak
Untuk yang kesekian kalinya,
perasaan jauh lebih menonjol ketimbang akal
Logika seperti cahaya lilin yang kian meredup
Tidak, aku harus bangkit.
Logika itu harus dikobarkan,
karena mungkin cara ini yang bisa jadi penawar sakit untuk masa depan
Rela tidak rela
Iklhas tidak ikhlas
Tapi ini kenyataan, ini titik
dimana rangkakkan kecil harus mulai bergerak
Tidak seperti yang dulu, stuck.
Kali ini harus bergerak
Ahhh….
Seandainya bisa ku tepis
perbedaan, mungkin aku akan mencobanya sekali lagi, dua kali lagi atau ntah
yang kesekian kali
10 oktober 2012
Diposting oleh Yully Aswita di 14.55 0 komentar
Langganan:
Postingan
(
Atom
)